Konten [Tampil]
Ayah Irwan dalam Seminar Ayah Dirindukan Zaman Now |
Saat pandemi, kesempatan orang tua untuk mendampingi anak di rumah menjadi lebih banyak dan lebih besar. Menghabiskan waktu bersama anak-anak, menggambar, atau sekedar membersihkan rumah. Semua dapat dilakukan bersama dan dijalani dengan mudah oleh orang tua. Namun, kebersamaan antara orang tua dan anak yang sudah sekolah terkadang menimbulkan jarak antara orang tua dan anak, utamanya dalam hal pembelajaran daring.
Dalam pembelajaran daring, orang tua dibuat kebingungan olehnya. Bingung karena pengeluaran harus bertambah untuk membeli paket data, membeli smartphone untuk media belajar, dan mengikuti perkembangan teknologi untuk pembelajaran. Tak hanya itu, orang tua semakin bingung karena tidak paham terhadap apa yang dipelajari anak, dan apa yang harus diajarkan orang tua. Namun, bagi mereka yang mau belajar dan memiliki kemauan untuk mendalaminya, maka hal itu tidaklah menjadi masalah yang besar dan dapat ditemukan pemecahannya segera.
Sangat beruntung, beberapa tahun yang lalu berkesempatan belajar bersama Ayah Irwan. Ayah Irwan, pemilik nama lengkap Ayah Irwan Rinaldi merupakan salah satu pakar pengasuhan yang ada di Indonesia. Beliau adalah sosok yang menginspirasi di dunia parenting, utamanya yang berkaitan dengan peran ayah dalam pengasuhan anak.
Saya sangat terkesan ketika bertemu dengan Ayah Irwan Rinaldi dalam satu seminar yang diselenggarakan di Jember. Beliau sosok ayah yang luar biasa. Pemeran Ustad Rahmat Abdullah dalam Film Sang Murobbi ini dalam seminarnya banyak sekali membahas tentang peran orang tua, utamanya ayah dalam mengasuh dan mendidik anak. Termasuk juga tentang berbagi peran dengan bunda dan saling melengkapi dalam mendampingi tumbuh kembang anak.
Peran ayah dalam pengasuhan anak, begitu banyak. Bukan sekedar mencari nafkah, namun juga membangun hubungan emosional yang kuat antara orang tua dan anak. Mendidik anak dengan memberikan teladan, perhatian, dan penghargaan, serta kehadiran sosok ayah. Saya juga sangat terkesan dengan cara beliau berkomunikasi. Suara yang lembut, namun tetap terdengar jelas. Di balik kelembutan suaranya juga dirasakan bagaimana ketegasannya. Kalau boleh saya bahasakan dengan bahasa lain, beliau berkomunikasi dari hati ke hati dan dengan hati.
Post a Comment
Post a Comment