1. Siapa ayah?
2. Bagaimana Menjadi Ayah?
Setelah kita mengetahui siapa ayah, tahu bahwa seorang laki-laki yang menjadi orang tua bagi anaknya disebut sebagai ayah, maka kita perlu tahu bagaimana menjadi ayah.
Perlu kita ketahui dan pahami bersama bahwa seornag laki-laki dalam keluarga bukan sekedar membangun rumah tangga, memupuk cinta ataupun romantisme lainnya.
Lebih dari itu, laki-laki yang sudah menjabat tangan penghulu, mengucap janji setia, menjadi tanda siapnya laki-laki memikul amanah, beban, tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Sebagai imam bagi istri dan anak-anaknya, termasuk sebagai seorang ayah.
Untuk menjadi seorang ayah tidak sekedar dengan memiliki bayi mungil, dan menemani mereka. Menjadi seorang ayah berarti menjadi orang yang siap membagi waktu untuk urusan pekerjaan dan urusan keluarga, terutama urusan anak.
Ayah perlu hadir dalam keseharian anak. Mendidik anak-anak bersama bunda sehingga mereka menjadi generasi yang berkualitas dikemudian hari.
Setiap orang saat menjadi ayah akan mendapatkan hal baru yang menjadi pelajaran baginya dalam mendidik dan mengasuh anak. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar kita bisa menjadi ayah seutuhnya, menjadi ayah yang memberikan perhatian kepada mereka.
1. Memahami tugas sebagai suami dan seorang ayah.
Menjadi seorang ayah bagi anak-anak tidak lepas juga dari peran istri di rumah. Untuk itu, seorang laki-laki harus memahami tugasnya sebagai seorang suami. Dia harus tahu apa yang akan dilakukan untuk keluarga, khususnya anak sehingga dia bisa melakukan komunikasi dengan istri tentang rencana pengasuhan anak ke depan.
2. Memahami posisi sebagai kepala keluarga dan seorang ayah.
Posisi yang tidak kalah penting dari menjadi seorang suami adalah, mengerti bahwa seorang laki-laki dalam sebuah keluarga memiliki posisi sebagai kepala keluarga.
Sebuah posisi dimana dia dituntut untuk bisa mengarahkan, membimbing, dan mendidik keluarga sehingga bisa menjadi keluarga yang membawa seluruh anggotaya ke jalan kebaikan.
Proses seorang laki-laki dan kemampuannya memahami posisi sebagai kepala keluarga akan menjadikan lelaki sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Mendidik dan membimbing istri, mengajak istri bersama mendidik anak.
3. Mengerti posisi sebagai pekerja dan seorang ayah.
Salah satu tugas seorang lelali adalah mencari nafkah. Dalam hal ini seorang lelaki perlu memposisikan diri dengan baik. Meskipun dia sebagai seornag pekerja, yang memang bekerja untuk mencari nafkah bagi keluarga, dan anak-anak, dia pelu memahami posisinya dan posisi orang di rumah khususnya anak.
Suami boleh bekerja, namun sebisa mungkin tetap memberikan perhatian khusus kepada istri dan anak-anak. Terlebih anak pertaa akan memiliki kedekatan khusus dengan ayah, karena pada awal kelahiran semua dicurahkan pada anak. Perhatian, dan rasa cintanya. Tentu ketika ayah tidak memahami kondisinya sebagai pekerja dan seorang ayah dengan baik akan menghadirkan kekecewaan.
Sehingga orang tua perlu mengerti posisinya sebagai pekerja. Jika dia bekerja, sesekali hubungi anak ketika jam istirahat. Saat di rumah berikan perhatian khusus bagi anak. Ajak anak bermain, dan lain sebagainya.
Sungguh menjadi seornag ayah bukanlah tugas yang mudah. Laki-laki yang menyandang status sebagai ayah tidak hanya ada untuk bekerja, mencari
nafkah untuk keluarga, namun juga ada tugas untuk mendidik anggota keluarga
agar menjadi orang-orang yang taat.
Memastikan setiap anggota keluarga
menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing. Menjamin setiap anggota
keluarga berada dalam ketaatan dalam kebenaran. Menjaga setiap anggota keluarga
untuk senantiasa melakukan dan berbuat kebaikan.
3. Kesimpulan
Dari ulasan di atas kita tahu, bahwa tugas seorang ayah tidaklah semudah yang dibayangkan. Dia harus pandai memainkan perannya dengan baik sebagai seorang pemimpin, seorang manager, dan sebagai eksekutor yang baik, yang bisa memberikan teladan bagi setiap anggota keluarga yang dipimpinnya, yang dibinanya, yang didampinginya.
Lantas siapakah sebenarnya sosok ayah? Ya. Ayah adalah nahkoda dalam keluarga
yang harus menjalankan perannya untuk membawa dan menjaga keselamatan setiap
penumpang; istri, dan anak-anak dari dunia hingga akhirat kelak.
Post a Comment
Post a Comment